4 Karakter Lawan Naruto yang Pantas Mendapatkan Posisi yang Lebih Baik

Banyak lawan Naruto yang sangat menderita, yang menyebabkan mereka bersikap sangat jahat. Penjahat seperti Nagato (Pain) dan Sasuke Uchiha layak diperlakukan lebih baik.

4 Karakter Lawan Naruto yang Pantas Mendapatkan Posisi yang Lebih Baik/ Tangkapan Layar//.

PENNASTORY - Sesuatu yang membedakan Naruto dari semua anime lainnya adalah bagaimana ia menangani para penjahatnya. Sembilan dari sepuluh antagonisnya tidak sepenuhnya jahat. 

Mereka masing-masing memiliki rasa keadilan atau keinginan untuk melindungi orang yang mereka cintai. Para tokoh penjahat membunuh karena mereka harus melakukannya, dimana hal ini merupakan sesuatu yang dapat dipahami oleh orang-orang baik.

Karena alasan inilah Naruto dapat berhubungan dengan setiap musuh yang dilawannya. Dia menyadari bahwa mereka telah menderita, dan karena itu, mereka layak mendapatkan yang jauh lebih baik daripada yang mereka terima. Fakta bahwa para musuhnya mengalami nasib yang buruk adalah hal yang membuat hidup mereka begitu tragis. 

Berikut 4 Karakter Lawan Naruto yang pantas mendapatkan perhatian dengan posisi yang lebih Baik.

1. Nagato/ Pain

Nagato adalah salah satu musuh terbaik di Naruto, dia menggunakan nama julukan Pain.

Dia tidak hanya memiliki pengaruh paling besar terhadap keyakinan Naruto, tetapi dia juga yang paling berbahaya. Bahkan jika dia menghancurkan Desa, tidak mungkin bagi para penggemar untuk membencinya.

Sebagai seorang yatim piatu dari negara yang dilanda perang, Nagato mengalami kematian secara terus-menerus, termasuk teman dan keluarganya. Kematian sahabatnya, dan juga Yamato, adalah pukulan terakhir yang membuat Nagato berada di jalur kehancuran. 

Fakta bahwa dia menyadari bahwa di akhir hidupnya, dia masih bisa mempercayai Naruto adalah hal yang luar biasa, mengingat kepercayaannya terhadap dunia telah hancur.

2. Gaara

Berkat pengaruh Naruto, Gaara tumbuh menjadi orang yang lebih baik sekaligus teman yang baik. 

Sebelum Naruto, Gaara adalah seorang penjahat dengan masa lalu yang mengerikan. Seperti Naruto, Gaara adalah seorang Jinchuriki yang dikucilkan oleh desanya, namun Gaara tidak memiliki seorang pun di sisinya.

Ayah Gaara sendiri, Kazekage Keempat, mencoba membunuhnya beberapa kali. 

Upaya pamannya untuk membunuh Gaara adalah yang terakhir dan mengubahnya menjadi orang yang membenci dunia dan semua orang di dalamnya.

Seorang anak seharusnya tidak pernah menderita seperti yang dialami Gaara. Ini adalah sebuah keajaiban bahwa dia bisa mendapatkan jalan untuk pulih, mengingat cara dia diperlakukan.

3. Sasuke

Itachi melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan saudaranya, Sasuke. Namun, dia akhirnya membuat saudaranya gagal. 

Dengan membunuh seluruh klan mereka, Itachi mengirim Sasuke ke jalan gelap penuh balas dendam.

Sebagai anggota Tim 7, Sasuke membuktikan dirinya sebagai teman yang baik dan sekutu yang kuat, tetapi dia tidak pernah bisa pulih dari masa lalunya yang pada akhirnya menyebabkan dia menjadi jahat. 

Pada akhirnya, hal itu membuahkan hasil bagi Sasuke, tetapi dia tidak pantas untuk menderita seperti yang dia lakukan, terutama ketika dia masih kecil.

4. Sabuza & Haku

Zabuza tumbuh sebagai mesin pembunuh yang sadis, namun seseorang seperti dia pun dapat berubah setelah bertemu dengan orang yang tepat. 

Zabuza dan Haku adalah orang asing di dunia tempat mereka tinggal, tetapi entah bagaimana mereka menemukan kenyamanan satu sama lain.

Zabuza dan Haku bukanlah orang yang sempurna, tetapi jelas bahwa hidup mereka telah berakhir sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berubah. 

Yang membuat kematian mereka semakin memilukan adalah Zabuza tidak dapat mengakui perasaan yang sebenarnya kepada Haku sampai pada saat kematiannya, sehingga Haku tidak pernah bisa mengetahui kebenarannya. 

Kehidupan mereka yang tragis adalah alasan mengapa kisah mereka masih menarik bagi para penggemar meskipun peran kecil yang mereka mainkan di serial Naruto.

BACA JUGA : Penggemar Naruto Sebut Boruto Chapter 79 Lebih Baik Dari Seluruh Seri One Piece

Editor : Sasongko Aji

Sumber : CBR